GET THE TICKET FIRST, BEFORE THE TRAIN COME
(Beli tiket dulu, sebelum keretanya datang)
Beberapa minggu yang lalu saya diundang ke Bandung untuk sharing session tentang leadership.
Dan ternyata acaranya cukup menarik dan dihadiri ratusan peserta dari beberapa perguruan tinggi, perusahaan maupun khalayak ramai.
Kemudian seorang peserta bertanya. Sebut saja namanya Fauzia, bekerja di Marketing department di sebuah perusahaan.
Fauzia kelihatan
– cerdas,
– cantik
dan anggun di balik jilbabnya yang berwarna biru pada hari itu.
“Pak Pam,
saya tertarik banget dengan paparan Pak Pam tentang leadership hari ini.
Tetapi saya jadi bertanya tanya … karena di tempat saya seringkali pemilihan leader itu tidak berdasarkan kompetensi.
Dan ini membuat banyak orang frustasi.
Terus saya jadi bertanya tanya, buat apa saya mengembangkan diri.
Kalau pemilihan promosi leader seringkali :
~ berdasarkan suka atau tidak suka !
~ berdasarkan suku !
~ berdasarkan ini temannya siapa ?
dan bukannya berdasarkan siapa yang lebih kompeten.
Buat apa saya mengembangkan kompetensi pak?
Bagaimana saya harus menyikapi hal ini?”
Fauzia menembakkan kata-kata nya terus menerus tiada henti. Saya melihat frustasi dan kekecewaan di sana.
Ternyata session tanya jawab sudah menjadi session curahan hati sekarang 😀.
Tetapi pertanyaan ini sangat valid dan mungkin juga dirasakan banyak orang.
Saya akan menjelaskannya dari dua sudut, yaitu :
1. Get ready before the opportunity come
2. How to develop your leadership competence
Kita bahas satu persatu
Apakah anda harus mengembangkan diri menjadi calon leader yang baik padahal belum tentu mendapatkan posisinya, seperti kata Fauzia dalam cerita di atas.
Well, analogynya adalah seperti membeli ticket sebelum kereta datang.
Kalau anda tidak punya ticket waktu kereta datang, anda tidak akan bisa naik kereta.
Sama, kalau anda tidak mempersiapkan diri dan mengembangkan diri anda, pada saat kesempatan menjadi leader datang, anda tidak akan menjadi leader yang baik. ☹☹
Terus bagaimana kalau anda sudah belajar dan mengembangkan diri menjadi leader tapi anda tidak dipromosikan di perusahaan anda sekarang …. 😳😳
Ada 3 alternative, yaitu :
1) Anda bisa menunggu kesempatan promosi berikutnya (sambil terus menembangkan diri)
2) Anda tidak rugi karena anda tetap menjadi leader yang baik,
– buat lingkungan anda,
– buat keluarga anda
– buat anda sendiri
3) Dan kalau memang anda merasa bagus, tidak ada salahnya mengetes anda sendiri dan melamar ke perusahaan lain
(ingat, anda boleh melamar, tetapi harus tetap perform maximum selama belum benar benar pindah ke tempat baru)
Sekarang, bagaimana mengembangkan leadership competence anda?
Kita bisa mencoba langkah langkah di bawah ini :
1. Be a good follower
Ingat, sebelum anda menjadi a good leader , anda harus menjadi a good follower dulu.
Jadi anda harus mencoba untuk memahami leader anda, mengerti arahannya dan menjalankan semua instruksinya.
Susah kan?
Kita kan kebiasaan suka protes aja.
Tapi kalau jadi follower aja gak bisa gimana mau jadi leader?
2. Be a good team player
Next, jadilah seorang team player yang baik.
Ini berarti bagaimana anda bekerja sama dengan kolega yang satu level dengan anda.
Di mana anda harus bekerja sama dan menempatkan team objective di atas objective anda sendiri.
Di sini anda belajar untuk melakukan “influencing without authority” yang akan sangat berguna di masa depan.
3. Analyze what would you expect from your leader and create your own learning plan
Nah, sekarang anda mulai belajar leadership dengan cara yang sederhana.
Ingat leadership itu mempunyai 3 angle …
– Lead Your Business
– Lead Your Team
– Lead Yourself
nah, dari ketiga sudut itu amati boss anda sekarang.
Lihat apa yang sudah dilkukan dengan baik.
Amati, pelajari dan tiru dia.
Kemudian kalau ada hal hal yang dia jelek banget …
Amati, pelajari, jangan ditiru, dan lakukan yang sebaliknya.
Jadi seperti apapun leader yang anda punya, jangan complain tiap hari, gak ada gunanya.
Justru pelajari dari dia from both sides ….
Nah sekarang catat learning points anda tadi dan bikin action plan untuk mengimplementasikannya
4. Start to learn and implement your plan
Di sini anda mulai mempelajari hal hal yang anda identify di step 3 tadi.
Mulailah belajar dengan 3 cara ini :
a- belajar teori dari buku atau Internet
b- mulai menerapkan di pekerjaan anda sehari hari
c- belajar dari coach/mentor di tempat kerja anda
5. Get the feedbacks from others
Setelah anda menerapkan langkah 3, kemudian anda sebaiknya mendapatkan feedback dari teman kerja anda …
– what did you do well
(tanyakan 3 area di mana anda sudah melakukan dengan baik)
– what do you need to improve
(tanyakan 3 hal di mana anda perlu memperbaiki diri)
Nah, berikutnya anda bisa berfokus pada hal hal itu.
Repeat from step 1 to 5, continuously, because life is a continuous learning and continuous improvement.
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto